Sosialisasi pencegahan stunting pada remaja di Dusun Kalisoka, Margosari, Pengasih, Kulon Progo

Authors

  • Hapsari Siti Hawa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Namirah Herlina Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Dina Melinda Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Laila Oktaviayana Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Rahmahani Antu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Zalsa Aulia Putri Nur Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Muhamad Qois Indika Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Laura Arvioreta Yonanda Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Surajudin Surajudin Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
  • Farida Noor Irfani Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33292/mayadani.v5i2.214

Keywords:

stunting, pencegahan, pendidikan gizi, remaja, kesehatan

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama, dan memiliki dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Upaya pencegahan stunting perlu dimulai sejak remaja, karena fase ini merupakan periode penting untuk mempersiapkan generasi yang sehat di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran edukasi gizi dalam pencegahan stunting pada remaja. Metode yang digunakan melibatkan program edukasi yang berfokus pada peningkatan pengetahuan gizi, pola makan sehat, serta pentingnya asupan nutrisi sebelum dan selama kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi gizi secara signifikan meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja tentang pentingnya pemenuhan nutrisi yang optimal. Edukasi ini juga diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku positif terkait asupan makanan dan gaya hidup sehat yang berkelanjutan, sehingga membantu mencegah risiko stunting pada generasi berikutnya. Edukasi yang efektif dan berkelanjutan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aksi Konvergensi Stunting. (2019). Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi. Kabupaten Kulonprogo.

Allport, W. Gordon. (1954). The Nature of Prejudice. United States of America: Addison-Wesley Publishing Company.

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170.

Astuti, S. (2018). Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dharmakarya, 7(3), 185–188.

BKPK, H. (2023). Angka Stunting Tahun 2022 Turun Menjadi 21,6 Persen – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Retrieved January 30, 2023, from http://www.badankebijakan.kemkes.go.id/angka-stunting-tahun-2022-turun-menjadi-216-persen/.

Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Edukasi pada Masyarakat di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. (2020). Pencegahan Stunting pada 1000 HPK, 229-235.

Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pusdatin: Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 1, 2.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.

Kemendesa. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta.

Miller, A. C., Murray, M. B., Thomson, D. R., & Arbour, M. C. (2016). How consistent are associations between stunting and child development? Evidence from a meta-analysis of associations between stunting and multidimensional child development in fifteen low- and middle-income countries. Public Health Nutrition, 19(8), 1339–1347. https://doi.org/10.1017/S136898001500227X.

Mugianti, S., Mulyadi, A., Khoirul, A., & Najah, Z. L. (2018). Faktor penyebab anak Stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 268–278. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.ART.p26.

Nur Afia Amin, M. J. (2014). Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi Dan Diabetik Indonesia, 2(3), 170–177.

Oumer, A., Girum, T., Fikre, Z., Bedewi, J., Nuriye, K., & Assefa, K. (2022). Stunting and Underweight, but not Wasting are Associated with Delay in Child Development in Southwest Ethiopia. Pediatric Health, Medicine and Therapeutics, Volume 13, 1–12. https://doi.org/10.2147/PHMT.S344715.

Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Stunting Preventive Behavior during Pregnancy. (2021). Hal. 97–104.Ayu, R., Hani, T., & Fadli, M. (2024). Fluktuasi kunjungan dan dampaknya pada pelayanan kesehatan. Jurnal Epidemiologi, 17(1), 45-52.

Downloads

Published

2024-10-22

How to Cite

Hawa, H. S., Herlina, N., Melinda, D., Oktaviayana, L., Antu, R., Nur, Z. A. P., Indika, M. Q., Yonanda, L. A., Surajudin, S., & Irfani, F. . N. (2024). Sosialisasi pencegahan stunting pada remaja di Dusun Kalisoka, Margosari, Pengasih, Kulon Progo. Masyarakat Berdaya Dan Inovasi, 5(2), 160–164. https://doi.org/10.33292/mayadani.v5i2.214

Issue

Section

Articles

Citation Check